flashmessage

Kamis, 10 Mei 2012

PJ Janji Lebih Baik Musim Depan Kalahkan Garuda Bandung, Pertahankan Posisi Ketiga


Kekalahan menyesakkan di partai semifinal ternyata tidak menghabiskan spirit penggawa Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta. Tadi malam (29/4) mereka berhasil mengalahkan Garuda Speedy Bandung dalam perebutan posisi ketiga. Dalam laga di GOR UNY, Jogjakarta, itu, PJ menang telak 76-50.



Sempat tertinggal 13-17 pada kuarter pertama, PJ menggila mulai kuarter ketiga. Defense ketat yang diperagakan Kelly Purwanto dkk membuat Garuda hanya mendulang empat poin pada kuarter kedua. Di kuarter itu, PJ unggul jauh dengan membukukan 12 angka. Pada kuarter ketiga dan keempat, dengan dimotori Dimas Aryo Dewanto dan Fidyan Dini, PJ semakin jauh meninggalkan Garuda.

Dimas menjadi top scorer untuk PJ dengan 21 poin plus enam rebound. Terproduktif kedua adalah Fidyan Dini yang membukukan sembilan angka plus tujuh rebound.

Garuda yang selama ini dikenal memiliki defense tangguh tak mampu menemukan jawaban atas agresivitas PJ. Dalam hal rebound, misalnya, Garuda kalah jauh dengan membukukan 28 rebound berbanding 36 milik PJ.

"Kami main lepas dan ngotot saja malam ini (tadi malam, Red)," kata Dimas tentang kunci kemenangan timnya. "Meski menyesakkan, kami berusaha melupakan kegagalan menembus final yang merupakan target kami. Hasil ini membuat peringkat kami tidak menurun dibandingkan musim lalu. Tahun depan kami akan lebih ngotot lagi untuk menembus final," tegasnya.

Dengan skuad yang dimiliki, musim ini PJ sebenarnya memiliki potensi untuk menembus final, bahkan juara. Namun, inkonsistensi permainan membuat mereka gagal menembus partai puncak. Setelah mengalami kekalahan pertama dari Dell Aspac Kamis lalu (26/4) dengan skor 58-40, berikutnya PJ kalah 49-71 pada pertemuan kedua. Aspac punya kesempatan kedua karena sampai semifinal belum kalah sekali pun. Dengan format double elimination yang digunakan dalam babak championship series, satu tim memang baru tersingkir setelah kalah dua kali.

"Kami tidak boleh puas dengan peringkat ketiga ini. Kami sebenarnya gagal karena peringkat ketiga ini sudah kami raih musim lalu. Tahun depan target kami tetap, yakni menjadi juara!" tekad pelatih PJ Rastafari Horongbala setelah laga.

Pelatih yang akrab disapa Coach Fari itu menyatakan, problem utama timnya adalah mental. Pemainnya tidak memiliki mental setangguh Aspac dan Satria Muda Britama Jakarta. "Pada pertandingan kali ini, saya lihat Garuda yang buntu. Hal yang sama kami alami waktu melawan Aspac. Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi tim bagaimana menata musim depan," ulasnya.

Manajer PJ Ronald Simanjuntak yakin timnya lebih kuat musim depan. Itu tidak lepas dari bakal bergabungnya Ferdinand Damanik. Sebelumnya, dia lama bermain di liga basket di Filipina. "Tingginya 196 cm. Saya harap dia agresif dan menutupi kekurangan kami pada sektor defense," kata Ronald.

Secara keseluruhan, Ronald menyatakan tidak akan banyak mengalami perubahan roster. Belum ada pemain kunci yang kontraknya habis. Hanya tiga pemain bench yang mungkin tidak akan diperpanjang. Namun, Ronald enggan menyebutkan siapa saja pemain yang dimaksud.

Sementara itu, forward Garuda Octovianno Permata Sura tidak terlampau sedih dengan kekalahan kemarin. Menurut dia, tim Garuda musim ini adalah yang paling spesial. "Memang kami terkendala minimnya pemain serta manajemen yang mengalami transisi. Namun, kami bisa menembus empat besar. Kami tidak menyesal dengan kekalahan ini. Sebab, inilah jalan yang disiapkan Tuhan," paparnya. (nur/ru/c8/ang)
Story Provided by Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar